Turunan
1. Definisi
Archimedes
(287-212), Kepler (1571-1630), Galileo (1564-1642), Newton (1642-1727) dan
Leibniz (1646-1716).
Turunan fungsi
f(x) adalah laju perubahan fungsi bila saat nilai domainnya mendekati 0.
2. Notasi
3. Turunan
Fungsi Aljabar
a)
Turunan fungsi konstan y = f(x) = c
b)
Turunan fungsi f(x) = xn
c)
Turunan fungsi y=g(x)±h(x) = u±v
d)
Turunan fungsi y=g(x)·h(x) = u·v
e)
Turunan fungsi y=g(x)/h(x) = u/v
Atau
4. Turunan
Fungsi Trigonometri
a.
Turunan fungsi y = sin x
b.
Turunan fungsi y = cos x
c.
Turunan fungsi fungsi trigonometri lain
Ingat:
5. Turunan
Fungsi Komposisi f(x) = (g o h)(x)
Atau jika kita menggunakan
notasi Leibniz dan aturan rantai sebagai berikut:
6. Turunan
Fungsi Logaritma
a.
Untuk fungsi f(x) = alog x
b.
Untuk fungsi f(x) = ln x
7. Turunan
Fungsi Eksponensial f(x) = eg(x)
Turunkan kedua
ruas dengan menggunakan turunan logaritma dan dalil rantai sehingga menjadi:
8. Turunan
Fungsi Implisit f(x,y)=c
Fungsi implisit
f(x,y)=c, dimana y juga merupakan fungsi dari x.
Contoh:
Tentukan y’ dari
fungsi:
Caranya dengan menurunkan kedua
ruas terhadap x, seperti berikut:
9. Turunan
Jenis Lebih Tinggi
10. Aplikasi
Turunan
a.
Fungsi naik – Fungsi turun
Untuk y=f(x), jika:
f’(x) < 0
atau f’(x) bernilai negatif, maka kurva y=f(x) akan turun.
f’(x) = 0,
maka kurva y=f(x) berada pada keadaan stasioner.
f’(x) > 0
atau f’(x) bernilai positif, maka kurva y=f(x) akan naik.
b.
Nilai stationer (kritis) dari fungsi
Seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, nilai
stasioner dari sebuah fungsi akan diperoleh saat turunan pertama dari fungsi
tersebut sama dengan nol. Perhatikan grafik berikut
Misalkan:
f’(a)=f’(b)=f’(c)=0
maka nilai stationer dari fungsi tersebut adalah f(a),
f(b), dan f(c).
c.
Nilai maksimum – Nilai minimum
Masih berdasarkan gambar diatas, dengan menggunakan analisis
nilai turunan pertama:
-
Pada titik A, f’(x) berubah dari positif menjadi negatif, maka f(a) disebut
nilai balik maksimum
-
Pada titik B, f’(x) berubah dari negatif-nol-negatif, maka f(b) disebut nilai belok horisontal
-
Pada titik C, f’(x) berubah dari negatif menjadi positif, maka f(c)
disebut nilai balik minimum
Selain
menggunakan analisis turunan pertama, kita juga dapat menggunakan turunan kedua
untuk menentukan nilai balik/belok, seperti berikut:
i.
f(a) adalah nilai balik maksimum jika f’(a)=0
dan f’’(a)<0 a="" bernilai="" f="" negatif="" p="">0>
Jika:
atau
ii.
f(c) adalah nilai balik minimum jika f’(c)=0 dan
f’’(c)>0 (f’’(c) bernilai positif)
d.
Menggambar bentuk grafik fungsi
Langkah 1. Buat analisa awal sebagai berikut;
1. Periksa daerah asal (domain) dan daerah hasil (range) fungsi untuk melihat
apakah ada daerah di bidang yang di kecualikan
2. Cari perpotongan dengan
sumbu-sumbu kordinat.
3. Gunakan turunan pertama untuk
mencari titik-titik stationer (kritis) dan untuk mengetahui tempat-tempat
grafik naik , turun, maupun berbalik secara horizontal.
4. Gunakan turunan kedua untuk
mengetahui tempat-tempat grafik cekung ke atas dan cekung ke bawah dan untuk
melokasikan ttik-titik balik.
Langkah 2 Gambarkan beberapa titik ( termasuk semua
titik kritis dan titik balik )
Langkah 3 Sketsa grafik
e.
Menentukan Kecepatan dan percepatan
Kecepatan merupakan
turunan pertama dari sebuah fungsi terhadap waktu. à v = f’(t)
Percepatan
merupakan turunan kedua dari sebuah fungsi terhadap waktu, atau merupakan
turunan pertama dari fungsi kecepatan terhadap waktu. à a = f’’(t) = v’(t)
f.
Menentukan elastisitas permintaan
Elastisitas permintaaan(eD) adalah
perubahan relatif permintaan barang (b%) terhadap perubahan relatif harga
barang (a%). à eD = ( b%/a%)
Secara matematis:
Jika fungsi permintaan adalah QDemand=f(Price),
maka
Hal ini berlaku juga untuk elastisitas penawaran (eS) dan
elastisitas produksi (eP).
eP
= Elastisitas Produksi
p = output
x = input
|
g.
Analisis marginal
Dalam ilmu ekonomi, istilah marginal diartikan sebagai
laju perubahan atau turunan pertama dari sebuah fungsi.
Misalkan:
C(x) = total biaya untuk memproduksi x unit
R(x) = pendapatan total dari penjualan x unit
P(x) = Keuntungan total yang diperoleh dari penjualan
x unit produk
Dari keterangan tersebut, maka dapat dihubungkan:
P(x) = R(x) – C(x)
Sehingga:
P’(x) = R’(x) – C’(x)
C’(x) = disebut biaya
marginal
R’(x) = disebut penerimaan
marginal
P’(x) = disebut keuntungan
marginal
h.
Aturan L’hopital
atau
memiliki nilai
dan
maka
Penurunan: