Gambar 1. Phyton
Python
adalah salah satu jenis bahasa pemrograman tingkat tinggi. Bahasa pemrograman
tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang dirancang untuk lebih memudahkan
manusia sebagai pengguna (user),
dalam berhubungan dengan mesin. Selain Python bahasa pemrograman tingkat tinggi
lainnya seperti C, C++, Pearl, Java, MatLab, dan lain-lain. Sebagai bahasa
tingkat tinggi, Phyton bersifat portable,
artinya dapat digunakan pada berbagai jenis komputer dengan sedikit atau bahkan
tanpa modifikasi.
Sebaliknya
bahasa pemrograman tingkat rendah (bahasa mesin atau bahasa assembly), umumnya, hanya dibuat untuk
memprogram 1 jenis hardware saja.
Bahasa mesin memang dirancang untuk mudah dimengerti oleh mesin (komputer) itu
sendiri. Penulisan program dengan bahasa mesin akan jauh lebih panjang
dibandingkan penulisan program dengan bahasa tingkat tinggi.
Pengguna bahasa pemrograman tingkat tinggi perlu
menterjemahkan source code-nya ke
dalam bahasa pemrograman tingkat rendah yang dapat dimengerti oleh mesin.
Secara garis besar, ada dua metode untuk menerjemahkan bahasa tingkat tinggi ke
dalam bahasa tingkat rendah, yaitu compiling
dan interpretation. Pyton menggunakan
prosses interpretation untuk mengubah
bahasa tingkat tingginya menjadi bahasa yang dimengerti mesin. Bagan dibawah
ini akan memperlihatkan perbedaan prosess compiling
dan interpretation.
Gambar 2. Interpreter vs Compiler
Gambar
diatas mungkin membuat sahabat semakin penasaran akan perbedaan interpreter dan compiler. Interpreter
akan langsung mengeksekusi baris demi baris dari program yang ditulis.
Sebaliknya compiler akan
menerjemahkan terlebih dahulu seluruh isi source
code menjadi object code, barulah
kemudian dieksekusi untuk menghasilkan keluaran. Walaupun object code yang yang dihasilkan dapat dijalankan ulang
berkali-kali, namun menciptakan source
code untuk sebuah compiler akan
jauh lebih kompleks dibandingkan interpreter.
Jika
sahabat mencari bahasa yang dapat digunakan pada berbagai operating system platform, gratis dan mudah diperoleh, maka interpreter seperti Python adalah
jawabannya. Dalam hal syntax, Python
memiliki syntax yang jauh lebih
sederhana dibandingkan bahasa tingkat tinggi lainnya seperti C, C++ atau Java.
Tidak hanya pemula atau programmer amatiran yang menggunakan Python, kalangan
professional pun banyak yang senang menggunakan Python, dan mereka memberikan
banyak dukungan bagi Python melalui berbagai komunitas. Kesederhanaan dalam hal
penulisan program, membuat para pemula dapat mempelajari pemrograman dengan
lebih mudah. Para profesional pun dapat memrogram secara cepat dengan
produktifitas keberhasilan yang tinggi, tetapi memiliki tingkat frustasi/stress
yang rendah. Menulis program dengan Python telah memberikan banyak kesenangan (fun). Dan yang terpenting, Python itu GRATISSSSSSSSSSSSS
. . . . J
Untuk melihat bagaimana sederhananya Python,
mari kita lihat perbandingan penulisan sebuah program yang mungkin sudah tidak
asing lagi bagi sahabat, yaitu menampilkan text
“Hello World!” pada layar.
Tabel
1. Perbandingan program ‘Hello World!’ pada Python dan C++
Python
2.x
|
C++
|
print
"Hello, World!"
|
#include
void main()
{
cout << "Hello, world!"
<< endl;
}
|
Tebel.1 menunjukan secara jelas perbedaan
panjang script dari sebuah program
yang sama dengan bahasa pemrograman yang berbeda. Untuk menjelaskan script program ‘Hello World!’ dengan
bahasa C++ mungkin membutuhkan sekitar 13 paragraf. Dengan Python, program
tersebut dapat dijabarkan dalam dua paragraf. Hal ini membuat kita bisa lebih
fokus untuk memahami pemrograman dan tidak membuang-buang waktu dalam penulisan
syntax yang rumit.
1.2. Memilih
Phyton yang Sesuai
Apa bedanya Pyton 2.x dengan Python 3.x?
Secara
singkat Python 2.x yang sedang menjadi “penguasa”, sedangkan Python 3.x adalah
masa depan dari Python yang sudah bisa digunakan sekarang. Python 2.x tidak
akan mengalami perubahan-perubahan signifikan, karena Guido van Rossum (pencipta Python) telah memutuskan untuk mengganti
Python 2.x dengan cara yang tepat, dan versi terbaru dari Python 2.x hanya akan
mengalami sedikit perbaikan. Sebaliknya Python 3.x mengalami perkembangan yang
signifikan, seperti:
-
dukungan Unicode
yang lebih baik
-
bagian inti bahasa pemrograman ini menjadi lebih mudah
untuk dipahami oleh sahabat yang baru belajar, dan lebih konsisten dengan
bagian lain dari bahasa pemrograman ini
-
mengurangi kelemahan-kelemahan dari versi sebelumnya
sehingga penggunaan memory menjadi
lebih efisien
-
standar library
terbaru juga hanya tersedia di Python 3.x
Sekarang, versi mana yang sebaiknya dipilih?
Memilih
versi mana yang sebaiknya digunakan akan sangat tergantung dari ‘apa yang
hendak sahabat kerjakan dengan Python?’. Jika sahabat mengerti dengan baik apa
yang hendak sahabat lakukan, dan mengenal Python 3.x dengan baik maka memilih
Python 3.x sangatlah tepat. Perlu diingat bahwa dukungan terhadap Python 3.x
masih sedikit. Namun sebagai bahasa pemrograman, Python 3.x telah siap untuk
digunakan.
Secara
default, Linux dan Macs masih menggunakan
Python 2.x begitu pula dengan dukungan dari perangkat lunak lainnya yang
umumnya belum dapat memahami (belum mendukung modul-modul) Python versi 3.x.
Programer, pada umumnya, masih menggunakan versi 2.x. Oleh karena itu jika
sahabat akan menggunakan Python untuk berhubungan dengan perangkat lunak
lainnya maka sebaiknya sahabat menggunakan versi 2.x.
Python
3.x tetap merupakan pilihan yang bagus. Jika sahabat telah terlanjur
menggunakan versi ini, namun terpaksa saudara harus merubah (convert) source ke dalam versi 2.x, misalnya untuk alasan compatibility, maka sahabat tidak perlu
terlalu khawatir. Sudah cukup banyak programmer yang mengembangkan perangkat
lunak untuk mengubah source code
sahabat yang ditulis dalam versi 3.x menjadi versi 2.x. Dokumentesi pada web maupun sebagian textbook masih menggunakan versi 2.x, tetapi tutorial terbaru
umumnya sudah menggunakan versi 3.x.
Modul-modul
popular yang belum cocok (
compatible)
dengan Python 3 misalnya: Twisted, Gevent, Django, dan PIL. Modul-modul
tersebut sedang dalam tahap pengembangan akhir, sehingga tidak lama lagi sudah dapat
digunakan. Dalam hal GUI Python 3 juga telah memiliki dukungan dan kemajuan
yang sangat pesat, dan untuk keterangan lebih jelasnnya dapat sahabat baca
disini.
Download yang mana?
Setelah
memutuskan versi Python yang akan dipilih, sahabat mungkin akan langsung
berpikir untuk segera mengunduh
installer.
Tidak seperti Linux dan Macs,
default
Windows tidak memiliki Python. Untuk mengunduh
installer, sahabat dapat melakukannya dengan mengunjungi situs
resminya
di sini,
dan saudara akan menemukan halaman seperti pada gambar berikut:
Gambar 3. Halaman download Python
Sebelum
mendownload, mungkin sahabat akan bertanya lagi: “yang mana yang harus saya
unduh? Di situ terdapat dua tipe installer
untuk Windows.” Jika sahabat menggunakan windows 32 bit maka harus mengunduh installer yang paling atas, ‘Python
x.x.x Windows Installer’. Jika sahabat menggunakan windows 64 bit maka sahabat
perlu mengunduh installer yang kedua,
‘Python x.x.x Windows X86-64 MSI Installer’. Berdasarkan yang saya ketahui,
sahabat bisa meng-install Python 32
bit pada Windows 64 bit, tetapi tidak sebaliknya, sahabat tidak dapat meng-install versi 64 bit pada Windows 32
bit.
1.3.
Meng-install Phyton
Selesai
mengunduh?? Mari kita lanjutkan dengan melakukan instalasi. Lakukan klik ganda
pada hasil unduhan kita tadi, dan jendela instalasi akan muncul. Ikutilah
setiap tahapannya, seperti meng-install
program sederhana lainnya. Jika sudah, coba lihat Start Menu, sahabat akan menemukan beberapa menu baru, salah
satunya adalah IDLE (Python GUI). Pilih menu tersebut untuk jalankan Python.
Seperti yang
telah diketahui sebelumnya, Python adalah interpreter,
sehingga sahabat cukup menuliskan code
yang diinginkan pada jendela IDLE tadi, kemudian tekan/pilih run. Jika sahabat
ini membuat script, sahabat dapat
memilih File à New Window, hingga muncul jendela kerja baru. Isi dengan code yang sahabat inginkan, kemudian
tekan F5 atau pilih Run à
Run Module. Dan sahabat akan diminta
untuk menyimpan (save) terlebih
dahulu. Simpanlah file script
tersebut dengan nama yang saudara inginkan dengan tambahan ekstensi “.py”, misal
“file.py”. Setelah disimpan, program tersbut akan langsung dijalankan dan
keluaran dari source code tersebut akan
ditampilkan pada jendela IDLE tadi.
Untuk
program-program pendek dan sederhana, banyak programmer yang lebih suka
menjalankan Python melalui command prompt.
Untuk dapat menjalankan Python melalui kita perlu memastikan bahwa runtime telah di-setting secara benar. Untuk memastikan PATH pada System Properties telah di ditambahkan
dengan path directory dari Python.
Berikut langkah-langkah untuk menambahkan:
1.
Masuk ke jendela Advance
System Setting melalui Properties
pada My Computer atau melalui System pada Control Panel.
2.
Setelah jendela System
Properties terbuka, masuk pada tab Advance,
dan klik pada tombol ‘Environment Variables…’ hingga muncul tab Environment Variable.
3.
Perhatikan tabel kedua
yang berjudul System Variables, scroll ke bawah dan carilah variabel
bernama Path dan lakukan klik ganda
pada variabel Path itu, atau klik
sekali dan pilih edit.
4.
HATI-HATI melakukan
langkah ini, karena yang akan kita lakukan adalah MENAMBAHKAN path dari tempat kita meng-install Python (misalnya: C:\Program Files\Python27) ke dalam Variable Values dengan menggunakan tanda
semicolon (;) sebagai pemisah dengan path
software yang lain. INGAT, JANGAN
MENGHAPUS/MENGGANTI Variable Values YANG
SUDAH ADA. Jika sahabat tidak sengaja menghapus atau mengubah Variable Values sebelumnya, maka sahabat
tinggal menekan tombol cancel dan
ulangi langkah-langkah diatas. Cara sederhananya sahabat cukup melakukan klik
pada kolom masukan Variable Values,
kemudian menekan tombol End pada keyboard, sehingga membawa sahabat pada
bagian akhir. Sahabat tinggal menambahkan tanda ; barulah kemudian sahabat memasukan path (alamat folder)
tempat sahabat meng-install Python.
Contohnya “… ;C:\Program Files\Python27”
5.
Jika sahabat telah
menambahkan path tersebut, sahabat
tinggal menekan tombol Ok pada
jendela-jendela yang tadi telah dibuka, kemudian membuka Command Prompt untuk menguji dan mulai menggunakan Python.
Untuk mengetahui bahwa Python telah terhubung maka
sahabat cukup mengetikkan python
pada Command Prompt, kemudian tekan enter. Jika sahabat Command Prompt telah menampilkan versi Python yang sahabat gunakan
dan muncul ‘>>>’ berarti
sahabat telah berhasil dan Python siap diajak bermain. Untuk keluar dari Python
dan menggunakan Command Prompt yang biasa
sahabat cukup menggunakan perintah quit().
***
BIBLIOGRAPHY
Downey, A. (2012). Think Python: How to Think Like
a Computer Scientist (Version 2.0.1 ed.). Needham, Massachusetts: Green Tea
Press.